Rabu, 23 Januari 2013

Belajar Gerak

Transfer Bilateral Kecakapan adalah Fenomena yang
Menggabungkan Kontrol Motorik dan Proses Kognitif

Transfer Bilateral merupakan kemampuan untuk lebih mudah mempelajari kecakapan khusus dengan satu tangan atau kaki setelah kecakapan itu dipelajari dengan tangan atau kaki lainnya. Transfer Bilateral ini sistem kerjanya didasarkan pada prinsip transfer pembelajaran. Fokus transfer bilateral adalah transfer pembelajaran antara kedua lengan dan bukan antara tugas-tugas. Disini biasanya akan terlibat dengan dengan pembelajaran dalam tugas yang sama tetapi dengan lengan yang berbeda, yaitu dari lengan ke lengan dan dari kaki ke kaki.
Dua hal penting yang memberikan landasan untuk mengembangkan garis pedoman dalam menerapkan kondisi latihan yang efektif sehingga meningkatkan latihan bilateral dan kecakapan motorik. Untuk memulainya, tahap pertama pembelajaran kecakapan motorik diorientasikan pada mempelajari apa yang harus dilakukan dan pola gerakan apa yang memungkinkan pencapaian tujuan kecakapan. Kedua, kontrol gerakan terkoordinasi berdasarkan pada pengoperasian program motorik generalisasi dengan tindakan yang dilakukan tanpa menghiraukan otot-otot mana yang menghasilkan tindakan-tindakan itu. Ketika kedua hal ini dipakai dan diterapkan pada pertanyaan tentang apakah kondisi latihan yang sesuai untuk mengembangkan latijhan bilateral yang efektif, kesimpulan yang sangat spesifik dihasilkan.
Transfer bilateral telah didemonstrasikan untuk kecakapan motorik sejak bagian awal abad ini. Salah satu peneliti fenomena transfer bilateral yang paling menonjol selama bagian awal zaman adalah T. W. Cook (1933-1936), Cook mempublikasikan serangkaian lima artikel dengan berbagai masalah transfer bilateral yang menjelaskan bahwa bukti itu cukup meyakinkan untuk mendukung pemikiran bahqwa transfer bilateral benar-benar terjadi untuk kecakapan motorik. Peneliti lain yang mengembangkan konsep Cook, adalah Kohl dan Roenker, mereka menyatakan bahwa, Karena program motorik generaisasi mengembangkan kecakapan sebagai hasil dari praktik, dan karena informasi sistem efektor bukanlah fitur program invarian, diharapkan bahwa jika sesuai program pengembangan yang memadai melalui latihan dengan satu lengan, tingkat kinerja yang sesuai dengan lengan yang tidak dilatih akan memungkinkan. Namun, terkait dengan faktor-faktor lain, seperti perseptual, biomekanis, keistimewaan beberapa masalah latihan, kinerja awal dengan lengan yang tak terlatih tidaka akan diharapkan menjadi kinerja yang sama bagusnya dengan lengan terlatih. Tetapi kinerja awal dapat diharapkan lebih baikjika tidak ada latihan sama sekali dengan lengan lainnya.
Peneliti lain yang mengungkap tentang transfer bilateral adalah Gualtieri Hicks dan Schroeder (1983) dan Davis (1942) menggunakan prinsip pengukuran EMG. Gualtieri Hicks dan Schroeder menguraikan penjelasan kontrol motorik untuk transfer bilateral didasarkan pada bukti yang menunjukkan bahwa setidaknya transfer bilateral kecakapan dipengaruhi oleh transfer interhenispheric dari komponen motorik tugas tersebut. Pengaruh ini dapat dilihat dengan mengukur aktivitas EMG dalam empat lengan ketika satu lengan melakukan gerakan. Sedangkan Davis, menunjukkan bahwa jumlah aktivitas EMG terbesar adalah untuk lengan contralateral (yaitu, kedua lengan), jumlah yang lebih sedikit untuk lengan ipsilateral (yaitu, lengan dan kaki di sisi yang sama), dan setidaknya untuk jumlah-jumlah lengan yang diagonal. Hicks Frank dan Kisbourne (1982) menunjukkan bahwa ketika subjek berlatih tugas mengetikdengan satu tangan, ada transfer bilatera hanya ketika tangan yang ain bebas.
Ada bukti yang jeas mengarah pada penjeasan transfer biatera yang berdasarkan pada kedua faktor kognitif dan motorik. Baik karakteristik kontrol motorik dan kognitif yang terlibat daam menerangkan konsep transfer bilateral. Elemen-elemen kognitif terkait dengan apa yang harus dilakukan untuk mentransfer ke lengan yang tak terlatih. Latihan dengan satu lengan menentukan program motorik generalisasi untuk suatu kecakapan yang bukan otot-spesifik.Karena itulah, program dapat diadaptasi ke syarat-syarat kontrol kinerja kecakapan pada lengan yang tak terlatih.
Tidak ada keraguan bahwa banyak yang ditransfer dari latihan kecakapan dengan satu lengan merupakan komponen kognitif yang terkait dengan apa yang dilakukan. Dan demikian juga tidak ada keraguan bahwa komponen-komponen suatu kecakapan ditransfer dari satu lengan ke lengan yang lainnya. Transfer bilateral bisa dipermudah denyesuaikan latihan awal untuk pengembangan keahlian dengan lengan yang lebih disukai. Setelah tingkat keahlian dikembangkan dengan lengan itu, latihan dengan lengan yang tidak disukaidapat termasuk dalam beberapa sesi latihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar