Transfer Bilateral
Kecakapan adalah Fenomena yang
Menggabungkan Kontrol
Motorik dan Proses Kognitif
Transfer Bilateral merupakan
kemampuan untuk lebih mudah mempelajari kecakapan khusus dengan satu tangan
atau kaki setelah kecakapan itu dipelajari dengan tangan atau kaki lainnya.
Transfer Bilateral ini sistem kerjanya didasarkan pada prinsip transfer
pembelajaran. Fokus transfer bilateral adalah transfer pembelajaran antara
kedua lengan dan bukan antara tugas-tugas. Disini biasanya akan terlibat
dengan dengan pembelajaran dalam tugas yang sama tetapi dengan lengan yang
berbeda, yaitu dari lengan ke lengan dan dari kaki ke kaki.
Dua hal penting yang
memberikan landasan untuk mengembangkan garis pedoman dalam menerapkan kondisi
latihan yang efektif sehingga meningkatkan latihan bilateral dan kecakapan
motorik. Untuk memulainya, tahap pertama pembelajaran kecakapan motorik diorientasikan
pada mempelajari apa yang harus dilakukan dan pola gerakan apa yang
memungkinkan pencapaian tujuan kecakapan. Kedua, kontrol gerakan terkoordinasi
berdasarkan pada pengoperasian program motorik generalisasi dengan tindakan
yang dilakukan tanpa menghiraukan otot-otot mana yang menghasilkan
tindakan-tindakan itu. Ketika kedua hal ini dipakai dan diterapkan pada
pertanyaan tentang apakah kondisi latihan yang sesuai untuk mengembangkan
latijhan bilateral yang efektif, kesimpulan yang sangat spesifik dihasilkan.
Transfer bilateral
telah didemonstrasikan untuk kecakapan motorik sejak bagian awal abad ini.
Salah satu peneliti fenomena transfer bilateral yang paling menonjol selama
bagian awal zaman adalah T. W. Cook (1933-1936), Cook mempublikasikan serangkaian
lima artikel dengan berbagai masalah transfer bilateral yang menjelaskan bahwa
bukti itu cukup meyakinkan untuk mendukung pemikiran bahqwa transfer bilateral
benar-benar terjadi untuk kecakapan motorik. Peneliti lain yang mengembangkan
konsep Cook, adalah Kohl dan Roenker, mereka menyatakan bahwa, Karena program
motorik generaisasi mengembangkan kecakapan sebagai hasil dari praktik, dan
karena informasi sistem efektor bukanlah fitur program invarian, diharapkan
bahwa jika sesuai program pengembangan yang memadai melalui latihan dengan satu
lengan, tingkat kinerja yang sesuai dengan lengan yang tidak dilatih akan
memungkinkan. Namun, terkait dengan faktor-faktor lain, seperti perseptual,
biomekanis, keistimewaan beberapa masalah latihan, kinerja awal dengan lengan
yang tak terlatih tidaka akan diharapkan menjadi kinerja yang sama bagusnya
dengan lengan terlatih. Tetapi kinerja awal dapat diharapkan lebih baikjika
tidak ada latihan sama sekali dengan lengan lainnya.
Peneliti lain yang
mengungkap tentang transfer bilateral adalah Gualtieri Hicks dan Schroeder
(1983) dan Davis (1942) menggunakan prinsip pengukuran EMG. Gualtieri Hicks dan
Schroeder menguraikan penjelasan kontrol motorik untuk transfer bilateral
didasarkan pada bukti yang menunjukkan bahwa setidaknya transfer bilateral
kecakapan dipengaruhi oleh transfer interhenispheric dari komponen
motorik tugas tersebut. Pengaruh ini dapat dilihat dengan mengukur aktivitas
EMG dalam empat lengan ketika satu lengan melakukan gerakan. Sedangkan Davis, menunjukkan
bahwa jumlah aktivitas EMG terbesar adalah untuk lengan contralateral (yaitu,
kedua lengan), jumlah yang lebih sedikit untuk lengan ipsilateral
(yaitu, lengan dan kaki di sisi yang sama), dan setidaknya untuk jumlah-jumlah
lengan yang diagonal. Hicks Frank dan Kisbourne (1982) menunjukkan bahwa ketika
subjek berlatih tugas mengetikdengan satu tangan, ada transfer bilatera hanya
ketika tangan yang ain bebas.
Ada bukti yang jeas
mengarah pada penjeasan transfer biatera yang berdasarkan pada kedua faktor
kognitif dan motorik. Baik karakteristik kontrol motorik dan kognitif yang
terlibat daam menerangkan konsep transfer bilateral. Elemen-elemen kognitif
terkait dengan apa yang harus dilakukan untuk mentransfer ke lengan yang tak
terlatih. Latihan dengan satu lengan menentukan program motorik generalisasi
untuk suatu kecakapan yang bukan otot-spesifik.Karena itulah, program dapat
diadaptasi ke syarat-syarat kontrol kinerja kecakapan pada lengan yang tak
terlatih.
Tidak ada keraguan
bahwa banyak yang ditransfer dari latihan kecakapan dengan satu lengan
merupakan komponen kognitif yang terkait dengan apa yang dilakukan. Dan
demikian juga tidak ada keraguan bahwa komponen-komponen suatu kecakapan
ditransfer dari satu lengan ke lengan yang lainnya. Transfer bilateral bisa
dipermudah denyesuaikan latihan awal untuk pengembangan keahlian dengan lengan
yang lebih disukai. Setelah tingkat keahlian dikembangkan dengan lengan itu,
latihan dengan lengan yang tidak disukaidapat termasuk dalam beberapa sesi
latihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar